7 Mitos Seputar Kopi
Kopi selalu identik dengan kafein yang dianggap membahayakan kesehatan. Beberapa mitor terus bergulir mengenai dampak negatif minuman ini. Pada ibu hamil dan wanita menyusui misalnya, kopi merupakan larangan keras. Sementara itu, penelitian dari Oslo University justru menyatakan kebaikan kopi sebagai painkiller atau penghilang rasa sakit.

Penelitian lain soal manfaat kopi juga diungkap tim peneliti McGill University, Montreal, yang menyatakan bahwa kopi memiliki segudang antioksidan yang memberikan perlindungan otak dari kepikunan. Agar tidak menikmati kopi, berikut mitos dan fakta tentang kopi yang wajib Anda ketahui.
- Kopi membuat sulit tidur
Fakta: Khasiat kafein sebagai penangkal kantuk akan hilang dalam empat hingga lima jam setelah Anda mengonsumsinya. Efeknya sendiri akan maksimal sekitar satu jam setelah diminum. Jadi, jika ingin tetap dapat tidur dengan nyenyak atau sebaliknya, tetap terjaga saat harus menyelesaikan tugas, perhatikan jam kerja dari kopi ini. - Kopi menimbulkan perasaan gelisah
Fakta: Kafein adalah stimulan yang membuat kita lebih waspada untuk sementara waktu, namun pengaruh ini juga tidak sama pada setiap individu. Ini karena kecepatan tubuh dalam menerima rangsangan kafein berbeda-beda. Pada beberapa orang, kopi juga dapat menimbulkan perasaan gelisah. Efek yang sama juga disebabkan oleh soda dan teh, yang artinya tubuh sensitif terhadap bahan tersebut. - Kopi sebabkan osteoporosis
Fakta: Kopi sama sekali tidak menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang. Hanya saja, saat Anda mengonsumsi susu bersamaan dengan kopi, zat pada kopi akan mempersulit penyerapan kalsium ke dalam tulang. Bagi mereka yang berusia lanjut, sebaliknya tetap memberi suplai susu tinggi kalsium untuk tubuh dan mengurangi konsumsi kopi, rokok, serta minuman beralkohol. - Kopi membuat candu
Fakta: Meski kita sering merasa tidak dapat hidup tanpa kafein, sebenarnya ini bukan merupakan suatu kecanduan. Beberapa dari kita mungkin merasakan sakit kepala atau terus mengantuk jika tidak menyentuh kopi. Gejalag-gejala seperti ini tidak disebabkan oleh berkurangnya zat yang biasa ada di dalam tubuh. Kafein pun tidak menyebabkan gangguan-gangguan ini. - Kopi tidak boleh dikonsumsi ibu hamil
Fakta: Kongres Amerika of Obstetricians dan Gynecologists mengatakan jika konsumsi moderat kafein (sekitar 200 mg per hari) masih tergolong dalam zona aman dan tidak membahayakan janin. Sementara itu, bagi wanita menyusui, konsumsi kopi tidak boleh lebih dari tiga cangkir per hari. - Kopi menyebabkan dehidrasi
Fakta: Dipaparkan Muncie, tidak ada bukti yang mengatakan jika kafein dalam kopi dapat mengakibatkan tubuh kekurangan cairan. Kafein hanya memberikan efek diuretik sedikit yang membuat Anda lebih sering buang air kecil. - Kopi berbahaya untuk jantung
Fakta: Tidak ada korelasi kopi dapat menyebabkan penyakit jantung. Kopi justru mengurangi resiko diabetes, parkinson, demensia, dan batu empedu. Meski terlalu dini menyatakan jika kopi sangat baik untuk membantu kesehatan, menikmati secangkir kopi di pagi hari merupakan hal yang sah.
Komentar